Sabtu, 06 Desember 2014

pengendalian konflik dan penyelesaiannya



Nama : Dian Nopiandi
Kelas : Sosiologi B
Dosen: Drs. H. Eri Ridwan Latif, M.Ag

Konflik
A.    Pengendalian Konflik
1.      Pengendalian Secara Umum
Secara umum, terdapat beberapa cara dalam upaya mengendalikan atau meredakan sebuah konflik, yaitu sebagai berikut :
a.       KONSILIASI
     Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembag tertentu yang dapat memberikan keputusan dengan adil. Dalam konsiliasi berbagai kelompok yang berkonflik duduk bersama mendiskusikan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan. Contoh bentuk pengendalian konflik seperti ini adalah melalui lembaga perwakilan rakyat.
b.      ARBITRASI
Arbitrasi merupakan bantuk pengandalian konflik sosial melalui pihak ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya. Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang berkonflik.
c.       MEDIASI
Mediasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial dimana pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Namun berbeda dengan arbitrasi, keputusan-keputusan pihak ketiga tidak mengikat manapun.

d.      AJUDICATION
Ajudication merupakan cara penyelesaian konflik melalui pengadilan yang tetap dan adil.
e.       SEGREGASI
Upaya salign menghindar atau memisahkan diri untuk mengurangi ketegangan.
f.       STALAMATE
Konflik yang berhenti dengan sendirinya karena kekuatan yang seimbang.
g.      KOMPROMI
Kedua belah pihak yang bertentangan berusaha mencari penyelesaian dengan mengurangi tuntutan
h.      COERSION
Penyelesaian konflik dengan paksaan
i.        KONVERSI
Salah satu pihak mengalah dan mau menerima pendirian piahk lain.
j.        GENJATAN SENJATA
Penghentian konflik untuk sementara waktu yang biasanya dalam bentuk peperangan untuk menyembuhkan korban.
B.     Penyelesaian Konflik
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Referensi:
Ritzer, George dan Douglass J Goodnan : 2007: Teori Soiologi Modern;
Soekanto, Soerjono (1982) Sosiologi Pengantar.
Wardi, Bachtiar, Prof. Dr. M.s. 2010. Soiologi Klasik, Dari Comte hingga Parsons




Tidak ada komentar:

Posting Komentar