Nama : Dian Nopiandi
Kelas : Sosiologi B
Dosen: Drs. H. Eri Ridwan Latif, M.Ag
Konflik
A. Pengendalian Konflik
1.
Pengendalian
Secara Umum
Secara umum, terdapat beberapa cara dalam upaya
mengendalikan atau meredakan sebuah konflik, yaitu sebagai berikut :
a. KONSILIASI
Konsiliasi merupakan bentuk
pengendalian konflik sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembag tertentu yang
dapat memberikan keputusan dengan adil. Dalam konsiliasi berbagai kelompok yang
berkonflik duduk bersama mendiskusikan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan.
Contoh bentuk pengendalian konflik seperti ini adalah melalui lembaga
perwakilan rakyat.
b. ARBITRASI
Arbitrasi merupakan bantuk pengandalian konflik sosial
melalui pihak ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya.
Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga harus dipatuhi oleh pihak-pihak
yang berkonflik.
c. MEDIASI
Mediasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial
dimana pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai
mediator. Namun berbeda dengan arbitrasi, keputusan-keputusan pihak ketiga
tidak mengikat manapun.
d. AJUDICATION
Ajudication merupakan cara penyelesaian konflik
melalui pengadilan yang tetap dan adil.
e. SEGREGASI
Upaya salign menghindar atau memisahkan diri untuk
mengurangi ketegangan.
f. STALAMATE
Konflik yang berhenti dengan sendirinya karena
kekuatan yang seimbang.
g. KOMPROMI
Kedua belah pihak yang bertentangan berusaha mencari
penyelesaian dengan mengurangi tuntutan
h. COERSION
Penyelesaian konflik dengan paksaan
i. KONVERSI
Salah satu pihak mengalah dan mau menerima pendirian
piahk lain.
j. GENJATAN
SENJATA
Penghentian konflik untuk sementara waktu yang
biasanya dalam bentuk peperangan untuk menyembuhkan korban.
B.
Penyelesaian Konflik
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau
masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang
berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam
konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil
waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur
strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang
lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka
untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat
mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat
yang pertama.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda
memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya
atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini
mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting
untuk alasan-alasan keamanan.
4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada
waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang
terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua
pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama
lainnya.
Referensi:
Ritzer, George dan
Douglass J Goodnan : 2007: Teori Soiologi Modern;
Soekanto, Soerjono
(1982) Sosiologi Pengantar.
Wardi, Bachtiar,
Prof. Dr. M.s. 2010. Soiologi Klasik, Dari Comte hingga Parsons
Tidak ada komentar:
Posting Komentar