Jumat, 05 Desember 2014

taswir( struktur sosial) dian nopiandi



Nama: Dian Nopiandi
Kelas: Sosiologi B / 3
Dosen:Drs. H. Eri Ridwan Latif, M.Ag
Mobilitas Sosial
A.    Prinsip-prinsip Mobilitas Sosial
Terdapat beberapa prinsip umum yang penting dalam mobilitas vertical, yaitu sebagai berikut.
1. Hampir tidak ada masyarakat yang sifat system berlapis-lapisnya secara mutlak tertutup,tidak ada kemungkinan sama sekali bagi terjadinya mobilitas vertical.
2. Betapapun terbukanya system berlapi-lapis dalam suatu    msyarakat, tidak mungkin mobilitas social vertical dilakukan dengan sebebas-bebasnya karena sedikit banyak aka nada hambatan.
3. Tidak  ada mobilitas social vertical yang brlaku umum bagi semua masyarakat sebab setiap masyarakat memiliki cirri-ciri yang khasbagi mobilitas social vertikalnya.
4. Laju mobilitas social vertical yang di sebabkan oleh factor-faktor ekonomi, politik, serta pekerjaan adalah berbeda.
5. Berdasarkan sejarah, khusnya dalam sejarah mobilitas social vertical yang disebabkan factor-faktor ekonomi,politik dan pekerjaan, tidak ada kecenderungan yang kontinu atau terus menerus perihal bertambah dan berkurangnya laju mobilitas socia
B. Saluran-saluran Mobilitas Soisial
1.      Angkatan Bersenjata Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat.
2.      Pendidikan Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya 
3.      Organisasi Politik Seorang angota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif 
4.      Lembaga Keagamaan Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat 
5.      Organisasi Ekonomi Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. 
6.      Organisasi Profesi Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal, antara lain ikatan 
7.      Perkawinan Melauli perkawinan seseorang dapat menaikkan statusnya. Misalnya,seseorang wanita yang berasal dari keluarga biasa saja menikah dengan pria berstatus sosial ekonominya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan naiknya status sosial nya sang wanita 
8.      Organisasi keolahragaan Melalui organisasi keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan status nya ke strata yang lebih tinggi

C.    Konsekwensi  Mobilitas Sosial 
Setiap mobilitas sosial akan menimbul kan peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau
sebalik nya akan menimbulkan konflik.
Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal, di antara nya:
Adanya kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.
Timbulnya ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat.
Keterangan hubungan anatar anggota kelompok primer, yang semula karena seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih rendah. 
Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif antara lain sebagai berikut.
·         Dampak Positif :
1.      Mendorong Seseorang untuk lebih maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi. 
2.      Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.
3.      Meningkatkan Intergrasi Sosial Terjadi nya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang di anut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta intergrasi soaial. 
·         Dampak Negatif :
1.      Timbulnya Konflik Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut. : 1) Konflik Antarkelas Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas. 2) Konflik Antarkelompok sosial Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa: a. Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern b. Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang 3) Konflik Antargenerasi Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai denga nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.
2.      Berkurangnya Solidaritas Kelompok Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yamg mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya 
3.      Timbulnya Gangguan Psikologis Mobilitas sosial dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, antara lain sebagai berikut. :
a)      Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun.
b)      Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya
c)      Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas, tetapi tidak dapat mencapainya.

Referensi:
Wardi, Bachtiar, Prof. Dr. M.s. 2010. Soiologi Klasik, Dari Comte hingga Parsons
Soekanto, Soerjono (1982) Sosiologi Pengantar.
Ritzer, George dan Douglass J Goodnan : 2007: Teori Soiologi Modern;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar