Nama: Dian Nopiandi
Kelas: Sosiologi B
/ 3
Dosen:Drs. H. Eri
Ridwan Latif, M.Ag
Mobilitas Sosial
A.
Prinsip-prinsip
Mobilitas Sosial
Terdapat beberapa prinsip umum yang penting
dalam mobilitas vertical, yaitu sebagai berikut.
1. Hampir tidak ada masyarakat yang sifat system
berlapis-lapisnya secara mutlak tertutup,tidak ada kemungkinan sama sekali bagi
terjadinya mobilitas vertical.
2. Betapapun terbukanya system berlapi-lapis dalam suatu
msyarakat, tidak mungkin mobilitas social vertical dilakukan
dengan sebebas-bebasnya karena sedikit banyak aka nada hambatan.
3. Tidak ada mobilitas social vertical yang brlaku
umum bagi semua masyarakat sebab setiap masyarakat memiliki cirri-ciri yang
khasbagi mobilitas social vertikalnya.
4. Laju mobilitas social vertical yang di sebabkan oleh
factor-faktor ekonomi, politik, serta pekerjaan adalah berbeda.
5. Berdasarkan sejarah, khusnya dalam sejarah mobilitas
social vertical yang disebabkan factor-faktor ekonomi,politik dan pekerjaan,
tidak ada kecenderungan yang kontinu atau terus menerus perihal bertambah dan
berkurangnya laju mobilitas socia
B. Saluran-saluran
Mobilitas Soisial
1. Angkatan Bersenjata Seseorang yang
tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa
dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan
naik pangkat.
2. Pendidikan Pendidikan, baik formal maupun
nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan,
karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga
pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal
ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari
kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan
kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.
Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang
tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan
pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang
kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya
3. Organisasi Politik Seorang angota parpol yang
profesional dan punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat
mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan
legislatif atau eksekutif
4. Lembaga Keagamaan Lembaga ini merupakan
salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama menganggap bahwa
setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat
5. Organisasi Ekonomi Organisasi ini, baik
yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal.
6. Organisasi Profesi Organisasi profesi
lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal, antara lain
ikatan
7. Perkawinan Melauli perkawinan seseorang
dapat menaikkan statusnya. Misalnya,seseorang wanita yang berasal dari keluarga
biasa saja menikah dengan pria berstatus sosial ekonominya lebih tinggi. Hal
ini menyebabkan naiknya status sosial nya sang wanita
8. Organisasi keolahragaan Melalui organisasi
keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan status nya ke strata yang lebih tinggi
C. Konsekwensi Mobilitas Sosial
Setiap mobilitas sosial akan menimbul kan
peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau
sebalik nya akan menimbulkan konflik.
Menurut Horton dan Hunt (1987), ada
beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal, di antara
nya:
Adanya kecemasan akan terjadi penurunan
status bila terjadi mobilitas menurun.
Timbulnya ketegangan dalam mempelajari
peran baru dari status jabatan yang meningkat.
Keterangan hubungan anatar anggota kelompok
primer, yang semula karena seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau
ke status yang lebih rendah.
Adapun dampak mobilitas sosial bagi
masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif antara lain sebagai
berikut.
·
Dampak Positif :
1. Mendorong Seseorang untuk lebih maju
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan
motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar
memperoleh status yang lebih tinggi.
2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial
Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat
tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia
yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.
Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang
memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang
pendidikan.
3. Meningkatkan Intergrasi Sosial Terjadi nya
mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi
sosial.misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan
norma-norma yang di anut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru
sehingga tercipta intergrasi soaial.
·
Dampak Negatif :
1. Timbulnya
Konflik Konflik
yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu
sebagai berikut. : 1) Konflik Antarkelas Dalam masyarakat terdapat
lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila
terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya
konflik antar kelas. 2) Konflik Antarkelompok sosial Konflik yang
menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat
berupa: a. Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan
kelompok sosial yang modern b. Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap
kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang 3) Konflik Antargenerasi
Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara
generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai
denga nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.
2. Berkurangnya Solidaritas Kelompok
Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial
yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yamg mengalami
mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa
diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan
fungsi-fungsinya
3. Timbulnya Gangguan Psikologis Mobilitas
sosial dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, antara lain
sebagai berikut. :
a) Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada
seseorang yang mengalami mobilitas menurun.
b) Adanya gangguan psikologis bila seseorang
turun dari jabatannya
c) Mengalami frustasi atau putus asa dan malu
bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas, tetapi tidak dapat
mencapainya.
Referensi:
Wardi, Bachtiar,
Prof. Dr. M.s. 2010. Soiologi Klasik, Dari Comte hingga Parsons
Soekanto, Soerjono
(1982) Sosiologi Pengantar.
Ritzer, George dan
Douglass J Goodnan : 2007: Teori Soiologi Modern;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar