TEORI REVOLUSI
TEORI REVOLUSI
Oleh:Dian Nopiandi
(sosiologi b/ 3 Uin Bandung)
(sosiologi b/ 3 Uin Bandung)
Pengertian
Sztompka memberikan gambaran bahwa revolusi merupakan
puncak dari perubahan sosial. Revolusi merupakan sebuah proses
pembentukan ulang masyarakat sehingga menyerupai proses kelahiran
kembali. Perubahan yang terjadi melalui revolusi mempunyai cakupan yang
luas dan menyentuh semua tingkat dan dimensi masyarakat. Perubahan
akibat revolusi bersifat radikal, fundamental dan menyentuh langsung
pada inti dan fungsi dari struktur sosial. Proses perubahan tersebut
hanya memerlukan waktu yang cepat, sesuatu yang bertolak belakang dengan
konsep evolusi pada perubahan sosial.
Revolusi mempunyai dua wajah yang saling bertolak
belakang. Wajah pertama menggambarkan revolusi sebagai sebuah mitos,
sedangkan wajah kedua memberikan gambaran revolusi sebagai sebuah konsep
dan bahkan teori dalam ilmu sosiologi. Kedua wajah ini mempunyai
kesaling terkaitan bahkan dialektika diantara keduanya menjadi suatu
bentuk kewajaran.
Sejarah Munculnya Revolusi
Konsep revolusi pada awalnya merujuk pada pengertian
gerakan melingkar pada benda langit. Tidak mengherankan apabila kita
mengenal istilah revolusi bumi terhadap matahari. Namun kemudian
penggunaan konsep revolusi juga menyentuh pada bidang sosial politik.
Perkembangan selanjutnya memberikan gagasan tentang pentingnya revolusi
dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan lebih “sempurna”. Marx
menggunakan konsep revolusi sebagai alat untuk menumbangkan dominasi
kapitalis dan sebagai landasan untuk membangun masyarakat komunis.
Secara berangsur-angsur, mitos revolusi mengalami
kemunduran. Ini terjadi tidak lepas dari “kegagalan” revolusi itu
sendiri. Revolusi dipandang sebagai suatu proses yang tidak pernah
berakhir. Tatanan kehidupan yang lebih baik seperti yang dijanjikan
tidak dapat terwujud. Sejarah telah membuktikan bahwa sebagian besar
revolusi menghasilkan bentuk ketidakadilan, ketimpangan, eksploitasi dan
penindasan yang lebih parah. Selain itu revolusi seringkali harus
diiringi dengan tindak kekerasan, peperangan dan kerusuhan yang
menimbulkan korban jiwa tidak sedikit. Revolusi dianggap sebagai sebuah
bencana dibandingkan sebagai sebuah usaha penyelamatan kehidupan
manusia.
Konsep revolusi dapat dibahas dalam dua perspektif,
yaitu filsafat sejarah dan sosiologi. Konsep revolusi berdaarkan
filsafat sejarah mempunyai ari sebagai bentuk terobosan radikal terhadap
kesinambungan jalannya sejarah. Perspektif sosiologi memandang revolusi
sebagai bentuk penggunaan kekuatan massa terhadap penguasa untuk
melakukan perubahan mendasar dan terus-menerus. Revolusi dapat dianggap
sebagai upaya membentuk ulang sejarah dengan menggunakan kekuatan
krativitas manusia.
Kedua perspektif tersebut turut mempengaruhi
pendefinisian konsep revolusi hingga pada akhirnya mengerucut pada tiga
kelompok. Revolusi dapat diartikan sebagai lawan dari pembaruan.
Perhatian utamanya adalah pada proses transformasi fundamental
masyarakat. Selain itu, revolusi dapat dimaknai sebagai lawan dari
evolusi. Tekanan yang diberikan adalah pada penggunaan kekerasan,
perjuangan dan kecepatan perubahan yang terjadi.
Aliran-aliran teori Revolusi
Terdapat empat aliran dalam teori revolusi, yaitu tindakan, psikologi, struktural dan politik.
- Aliran tindakan disampaikan oleh Sorokin yang menitikberatkan pengamatan pada peran tindakan individu dalam revolusi. Secara garis besar terdapat dua kondisi yang mendorong terjadinya revolusi, yaitu tekanan dari bawah dan kelemahan dari atas.
- Aliran psikologi mengabaikan tindakan reflek atau naluriah dan beralih pada bidang orientasi sikap dan motivasi. Revolusi disebabakan sindrom mental yang menyakitkan yang terbesar di kalangan rakyat, diperburuk karena menjangkiti banyak orang sehingga memotivasi perjuangan kolektif untuk meredakannya.
- Teori struktural memusatkan pada tingkat struktur makro dengan mengabaikan faktor psikologi. Revolusi adalah hasil hambatan dan ketegangan struktural dan terutama bentuk hubungan khusus tertentu antara rakyat dengan pemerintah. Revolusi dicari penyebabnya berdasarkan konflik antar kelas, antar kelompok.
- Teori Politik melihat revolusi sebagai sifat fenomena politik yang muncul dari proses yang khusus terjadi di bidang politik. Revolusi dilihat sebagai akibat pergeseran keseimbangan kekuatan dan perjuangan perebutan hegemoni antar pesaing untuk mengendalikan negara.
Revolusi dianggapnya sebagai wujud dari perubahan sosial
yang paling spektakuler, yang merupakan suatu pertanda perpecahan
mendsar suatu proses histories, pembentukkan ulang masyarakat dari
dalam, dan pembentukan ulang manusia. Revolusi
tidak menyisakan apapun seperti keadaannya sebelumnya. Revolusi menutup
epos lama dan membuka epos baru. Di saat terjadi suatu perubahan sosial
besar, suatu revolusi, masyarakat mengelami puncak agenya. Bagi Sztompka
pada saat itulah terjadi meledaknya potensi transormasi dirinya
sendiri.
Secara ringkas Sztompka juga memberikan kerangka
definisi tentang revolusi yang dikerucutkan dari beberapa ahli seperti
C. Johnson (1968), Gurr (1970), Giddens (1989) yang pada akhirnya
menemukan tiga komponen utama yang mendasar dari revolusi yaitu:
- Revolusi mengacu pada perubahan fundamental, menyeluruh dan multidimensional, menyentuh inti tatanan social.
- Revolusi melibatkan massa rakyat yang besar jumlahnya yang dimobilisasi dan bertindak dalam satu gerakan revolusioner. Seperti yang terjadi di Jepang dengan restorasi Maiji, revolusi Attaturk di Turki, Reformasi Nasser di Mesir, Perestorikanya Gorbachev).
- Revolusi memerlukan keterlibatan kekerasan dan penggunaan kekerasan. Walaupun ada proses revolusi di India oleh Ghandi atau gerakan sosial di Eropa Timur dan Tengah yang memaksa kematian komunisme. Seperti juga revolusi damai Solidaritas di Polandia dan revolusi Beludru di Ceko.
Tujuan Revolusi
Proses selanjutnya dari revolusi adalah suatu tatanan
masyarakat yang seperti dihidupkan kembali, harapannya adalah dengan
revolusi terjadi suatu perubahan yang lebih baik, dan masyarakat
menemukan kesejahteraannya. Menurut Sztompka revolusi merupakan suatu
proses perubahan sosial yang paling tinggi dan menimbulkan dampak yang
luar biasa jika dibandingkan dengan proses perubahan sosial yang
lainnya, yaitu:
- menimbulkan perubahan dalam cakupan terluas, menyentuh semua tingkat dan dimensi masyarakat, seperti: ekonomi, budaya, politik, organisasi social, kehidupan sehari-hari masyarakat, dan perubahan kepribadian manusianya.
- perubahan yang terjadi dan dihadilkan adalah perubahan yang menyentuh inti dari bangunan dan fungsi social masyarakatnya.
- Jika proses kesejarahan dianggap sebagai suatu proses yang relative lambat, maka proses revolusi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi sangat cepat, tiba-tiba, seperti ledakan bom atom.
- Dalam seni pertunjukkan proses perubahan yang terjadi dalam bingkai revolusi merupakan suatu pertunjukkan perubahan yang paling menonjol, waktunya luar biasa cepat, dan karena itu sangat mudah diingat.
Revolusi dapat membangkitkan emosional khusus dan reaksi
intelektual pelakunya dan mengalami ledakan mobilisasi massa,
antusiasme, kegemparan, kegirangan, kegembiraan, optimisme dan harapan,
perasaan hebat dan perkasa, keriangan dan aktivisme dan menggapai
kembali makna kehidupan, melambungkan aspirasi dan pandangan utopia ke
masa depan. Revolusi terjadi secara tidak merata di sepanjang sejarah.
Kebanyakan terjadi dalam periode modern. Revolusi Besar seperti di
Inggris pada tahun 1640, revolusi perancis pada tahun 1789 yang
melahirkan epos modern, revolusi komunis di Rusia pada tahun 1917 dan di
Cina pada tahun 1949, dan revolusi yang anti komunis di Eropa Timur,
dan Tengah pada tahun 1989 revolusi ini mengakhiri periode komunis.
Cakupan Revolusi
Sztompka (2005) menjelaskan revolusi sosial kedalam lima
hal yaitu; (1) menimbulkan perubahan dalam cakupan terluas, menyentuh
semua tingkat dan dimensi masyarakat, (2) dalam semua bidang tersebut
perubahannya radikal, fundamental, menyentuh inti bangunan dan fungsi
sosial, (3) perubahan yang terjadi sangat cepat, tiba-tiba, (4)
membangkitkan emosional khusus dan reaksi intelektual pelakunya dan
mengalami ledakan mobilisasi massa, antusiasme, kegirangan, kegembiraan,
optimisme, dan harapan.
Berbagai konsep revolusi yang telah disampaikan didepan
mempunyai sebuah gagasan yang sama yaitu sebagai bentuk perubahan sosial
yang dahsyat dan bersifat fundamental dalam merubah tatanan masyarakat
dalam waktu yang relatif cepat. Terdapat faktor pencetus yang
menyebabkan revolusi dapat berjalan dalam suatu masyarakat. Berbagai
teori menyampaikan pendapatnya tentang faktor penyebab ini, namun
kesemuanya dapat disimpulkan sebagai sebuah hasil dari ketidakadilan
dalam masyarakat. Kondisi ketidakadilan atau penyimpangan inilah yang
melahirkan semangat revolusi.
Akibat dari revolusi secara garis besar dapat dilihat
dari tumbangnya penguasa lama dan digantikannya oleh tatanan penguasa
baru. Selain merubah tatanan kepemimpinan, revolusi mampu merubah segala
aspek kehidupan masyarakat.
Pengertian & Arti Definisi Evolusi Serta Jenis dan Macam Evolusi: Evolusi Kosmik dan Evolusi Organik - Pengetahuan Sains Biologi
Sun, 08/10/2006 - 8:24pm — godam64
Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang
artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu
diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan
secara bertahap.Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.
A. Pengertian Evolusi Berdasarkan Ilmu Sejarah
Evolusi adalah perkembangan ekonomi, sosial dan politik tanpa adanya paksaan dari waktu ke waktu secara sedikit demi sedikit dan dalam jangka waktu yang lama.
B. Pengertian Evolusi Menurut Ilmu IPA / Ilmu Pengetahuan Alam
Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang sangat lama. Contoh dari binatang atau hewan kera menjadi manusia, ikan menjadi reptil, dan lain sebagainya.
C. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Evolusi di Alam
1. Evolusi Kosmik
Evolusi kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup / tak hidup.
2. Evolusi Organik / Organis
Evolusi organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada mahluk hidup dari generasi ke generasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar